Sunday, January 20, 2013

a note : Mau Lanjut Ke mana ?


Mau lanjut kemana?
Itu adalah satu pertanyaan dengan banyak variasi, yang frekuensinya menduduki peringkat pertama saat ini.

Saya dan teman- teman pun mulai bertanya kepada diri masing- masing. Saya mau kuliah dimana ya? Begituu terus. Sampai akhirnya beberapa pilihan tercipta. Syukur- syukur, yang dengan cepat bias menetapkan pilihannya, sedang yang lain masih dalam fase galau. Bersyukurlah kalian wahai orang- orang tidak galau! (?)

Nah, buat saya sendiri pun, fase galau terkadang memenuhi pikiran. Dari prioritas yang telah saya tentukan, akhirnya satu persatu tereliminasi. Tapi ternyata saat mempunyai hanya satu pilihan, masih ada kemungkinan pilihan itu tidak dapat kita ambil. Nah, kalau ini, urusannya sama usaha dan tawakkal.

Contoh ekslusifnya adalah orang yang sedang bingung- bingung kelas 12, yaitu saya: saya akhirnya memantapkan diri untuk mengambil jalan yang.. yah lumayan jauh dari teman- teman pada umumnya. Pilihan pertama saya adalah Jerman. Ya, bukan snmptn undangan. Dengan pertimbangan- pertimbangan yang mungkin jarang dipertimbangkan, saya menetapkan pilihan itu.

Tapi ternyata masih ada tantangan setelah menetapkan pilihan. Tentang berkomunikasi dengan orang tua maupun biaya, serta batu- batu bermasalah yang punya potensi bikin kesandung.

Dinikmatin aja masalahnya dulu, nanti kalau memang ada takdirnya, pasti ada jalan keluarnya. Inget, Allah nggak akan ngasih masalah yang nggak ada jalan keluarnya kok.

Yup, akhirnya ucapan ibu terdengar : ‘shofa, nanti diisi ya formulirnya, ibu mau daftarin untuk persiapan ke jerman’
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa melangkah ke tahap selanjutnya -apapun tahap itu-

Semoga teman- teman yang masih galau atau kalo saya galau lagi, bisa menetapkan pilihan dengan benar. Aamiin.

ps : kita punya batas, dimana kita tidak bisa lagi menyalahkan orang lain tentang pilihan- pilihan yang kita ambil. atau karena kita mengikuti pilihan mereka.

No comments:

Post a Comment